✿ Oh Jinhye (오진혜)

 

ada82be099f2b639dd58332de9aec25f

Oh Jinhye (오진혜) / Josselyn Oh / Josselyn Garcia Turner / Josselyn Turner

Korean

Oh Jinhye atau disaat belianya lebih dikenal sebagai Josselyn Oh, lahir di Vancouver, Kanada disaat ayahnya bekerja di Konsulat Jenderal Republik Korea (Korea Selatan) di Vancouver. Saat itu ayahnya merupakan fresh graduate yang bekerja di Vancouver lalu bertemu ibu Jinhye yang sedang menyelesaikan semester akhir di Emily Carr University of Art and Design. Ibu Jinhye yang merupakan orang Korea Selatan tulen tentu sering datang ke Konsulat Jenderal, menghantarkannya terus bertemu dengan ayah Jinhye sampai keduanya memulai merajut kasih dan membina rumah tangga dengan menikah di Vancouver. 

Jinhye tinggal di Vancouver sampai usia 6 tahun. Ayahnya pun kembali ke Korea Selatan dan menjadi staff kedutaan di sana selama 4 tahun kemudian berhasil meraih jabatan diplomat. Setelah 4 tahun tinggal di tanah kelahiran orangtuanya, Jinhye pun terpaksa pindah lagi karena pekerjaan ayahnya. Kali ini Jinhye tinggal di Lisbon, Portugal. Sehabisnya Jinhye kembali ke Korea Selatan setelah 3 tahun dikarenakan pekerjaan sang ayah sebagai diplomat. Setelah 4 tahun di Korea Selatan, ayah Jinhye berpindah tugas lagi ke Beijing, China. Di Beijing, Jinhye bertemu lebih banyak kawan baru dan mudah berbaur sebab sesama orang Asia dibanding 2 negara sebelumnya yang pernah ia tinggali. 

Jinhye memiliki surai panjang bergelombang berwarna hitam. Namun, Jinhye terkadang memotong rambutnya sebahu dan mengecatnya menjadi hitam kecoklatan. 

Nama Jinhye sendiri digambarkan sebagai sukses dan ketabahan. Karakteristik nama Jinhye antara lain: seseorang yang penuh cinta. Selalu anggun dan menawan ketika berhadapan dengan orang lain. Jinhye sendiri pun orang yang demikian: anggun, penyabar, dan feminim, selain itu Jinhye lebih banyak diam mengenai perasaannya sendiri: tidak terbuka dan memendamnya dalam hati. Namun, jikalau sudah kesal, mulut Jinhye bisa menyaingi pedasnya cabai. Lebih suka mengeluarkan uneg-unegnya tanpa pikir panjang ketika kesal meski endingnya ia sering menangis juga setelah beruneg-uneg.

Jinye merupakan anak tunggal dengan orangtua yang sama-sama sibuk (ayahnya sibuk menjadi diplomat, ibunya sibuk mengejar deadline sebagai komikus terkenal. Pun sang ayah setelah memutuskan berhenti menjadi diplomat, sibuk merintis bisnisnya) membuat Jinhye menjadi pribadi yang mandiri dan perfeksionis. Oleh sebab sering berpindah tempat tinggal, Jinhye juga mudah berbaur dengan orang baru. 

Warna favorit Jinhye adalah merah. Hobinya adalah menggambar (bakat seninya menurun dari ibunya). 

Konon mempunyai penyakit maag akan menghindari makanan pedas, tetapi nyatanya makanan kesukaan Jinhye adalah makanan pedas seperti tteokbokki, dakbal, buldak, ramyun, dan jjamppong. Sebab oleh penyakit maagnya, Jinhye tentu tidak berlebih ketika mengkonsumsi makanan kesukaannya tersebut. 

Setelah 2 tahun setengah ayahnya menjadi diplomat di Beijing, sang ayah memutuskan berhenti bekerja di kementerian luar negeri dan menetap di Beijing dengan membuka usaha mandiri. Maka dari itu, Jinhye beserta keluarga pun kini tinggal di Beijing serta sekali-kali pulang kampung ke Seoul atau Daegu (tempat tinggal kakek dan nenek dari ayahnya). 

Ketika di Beijing, Jinhye bertemu Fan Chengcheng, teman sekelasnya yang amat dekat dengannya sampai keduanya pun berpacaran (awalnya mereka berpikir akan menjalani long distance relationship jikalau ayah Jinhye tidak memutuskan berhenti menjadi diplomat dan otomatis akan pulang kembali ke Korea). 

Hubungan Jinhye dan Chengcheng dipenuhi kemanisan serta perkelahian kecil yang diakhir malah mengundang tawa. Jinhye yang anggun serta penyabar, tetapi akan bermulut pedas ketika marah. Digabungkan oleh Chengcheng yang manis tetapi bertingkah melewati kadar ‘normal’. Bisa dibilang keduanya seperti ini karena sama-sama baru pertama kali berpacaran. Lucunya lagi, keduanya melakukan backstreet di awal-awal hubungan mereka. Manisnya lagi, keduanya merayakan ulang tahun keduanya bersamaan karena sama-sama lahir 16 Juni 2000.

Jinhye yang menetap di Beijing pun lebih dekat dengan sahabat-sahabatnya di Beijing dibandingkan teman manca negaranya (bahkan teman-temannya di Korea sekalipun), yakni: Wang Yiren dan Huang Renjun. 

Di keluarganya, Jinhye lebih dekat dengan ibunya karena sang ayah sibuk, pun ibunya memiliki bakat yang sama dengannya. 

Cita-cita Jinhye sama dengan sang ibu: seorang komikus ataupun pelukis handal yang mempunyai banyak lukisan terkenal dengan bayaran mahal. Bila berkuliah, Jinhye memutuskan masuk ke Tsinghua University atau kembali ke Korea dan masuk ke Seoul Institute Of The Arts.

Write ur Love Letter . . . <3